HIV/AIDS sejak pertama kali ditemukan pada awal tahun 80an, telah
banyak merenggut nyawa. Berbagai upaya dilakukan untuk memberantas
penyakit ini. Mulai dari pengembangan vaksin, pencarian obat, sampai
kampanye untuk melakukan hubungan seks yang sehat. Tetapi, bukannya
semakin berkurang atau lenyap, penyakit ini malahan terus menyebar
hampir ke seluruh pelosok bumi dan menebar teror kematian.
Mengapa
HIV/AIDS begitu sulitnya dimusnahkan? Mengapa teknologi kedokteran
yang serba canggih saat ini tidak mampu mengatasinya?
Salah satu
sifat HIV yang membuatnya sangat sulit diberantas (bahkan ada yang
mengatakannya mustahil) adalah kemampuannya untuk masuk ke dalam untai
DNA manusia dan menyembunyikan kode DNAnya di sana. Fase ini disebut
fase laten. Baru setelah keadaan menguntungkan, kode DNA virus yang
menyatu dengan kode DNA manusia akan aktif membuat virus baru. Fase
ini disebut fase replikasi.
Obat-obat HIV yang ada saat ini
hanya bertujuan membunuh virus yang aktif bereplikasi. Oleh karena
itu, obat tersebut tidak pernah tuntas membunuh semua virus yang
bercokol di dalam tubuh.
Mengapa tidak dibuat obat untuk
membunuh virus pada fase laten? Sangat sulit. Karena membunuh virus
pada fase laten sama saja membunuh sel manusia!
Cara lain yang
diperkirakan dapat memberantas virus HIV adalah vaksin HIV. Tujuannya
bukan untuk mengobati orang yang telah terinfeksi tetapi mencegah
infeksi baru pada orang sehat. Sayangnya upaya ini juga mengalami
kesulitan. Pasalnya, virus HIV mempunyai tingkat mutasi yang tinggi.
Nah,
satu-satunya upaya yang cukup efektif yang bisa dilakukan saat ini
adalah mencegah penularan. Caranya dengan menghindari hubungan seks
risiko tinggi serta menghindari penggunaan jarum suntik secara
bersama-sama. Jika ini sukses dilakukan, maka HIV akan berkurang
bahkan bisa lenyap dari muka bumi. Tetapi pertanyaannya, mungkinkah
menghilangkan sama sekali perilaku seks risiko tinggi? Juga penggunaan
narkoba suntik?
Jawabannya kembali kepada kita semua.
http://www.catatandokter.com/2011/05/mengapa-penyakit-hivaids-tidak-bisa.html
0 komentar:
Posting Komentar