Dalam
rangka memenuhi tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan, maka sudah
saatnya kita meninjau kembali tentang bagaimana sikap kita selama ini
dan yang akan datang terhadap anak-anak kita. Sebagai masa depan
masyarakat dan bangsa sangat erat hubungannya dengan bagaimana sikap dan
perilaku kita terhadap mereka pada saat sekarang.
Demikian
pula dengan hal belajar para orang tua sangat perlu meninjau dan
memperbaiki sikap dan perlakuannya terhadap anak sehingga tidak akan
menimbulkan penyesalan dan disalahkan oleh mereka dimasa-masa yang akan
datang. Orangtua sangat perlu memberikan bantuan dalam rangka
mengantarkan mereka kepada sikap belajar yang benar dan efektif sehingga
pengetahuan, keterampilan dan keluhuran budi akan menghiasi
kepribadiannya.
Kesibukan orangtua dalam mencari nafkah keluarga , hendaknya tidak mengorbankan masa depan anaknya. Sebelum terlambat sebaiknya orangtua dapat mengatur waktunya,
karena hal itu lebih penting daripada menangisi kesalahan dimasa yang
akan datang. Karena masa depan anak sangat erat hubungannya dengan apa
dan bagaimana kehidupan belajar yang dibiasakan dalam kehidupan belajar
yang diterapkan oleh orangtua dimasa kini. Orangtua yang baik dan
bijaksana akan memikirkan dan berbuat sesuatu yang baik bagi kehidupan
anak-anaknya dimasa datang. Istilahnya, walau kaki menjadi kepala dan
kepala menjadi kaki, orangtua akan berusaha sekuat tenaga demi masa
depan anak-anaknya.
Anak yang ideal
yang selalu kita do’akan dan harapkan kehadirat Allah, adalah mereka
yang mempunyai keadaan yang baik, bukan saja dalam aspek fisik biologis
tetapi juga psikis dan sosial serta keagamaannya. Kita selalu
mendambakan anak-anak menjadi buah hati dan harapan dimasa depan. Yakni
anak-anak yang cerdas, terampil, dan taqwa. Jadi bukan saja kita
upayakan anak-anak yang ayu, cantik, gagah, dan sehat, tetapi juga luhur
budi pekertinya.
Anak-anak
dan remaja pada masa sekarang perlulah mendapatkan perhatian dan
bimbingan yang penuh kasih saying dari kedua orang tuanya dan
orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar mereka dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terarah kepada
kebahagiaannya antara lain dalam bidang proses belajar. Tidaklah tepat
jika kita membiarkan tanpa pengarahan yang tepat atau menyerahkan
seutuhnya kepada bapak dan ibu guru di sekolah, sebab disamping waktu
yang sangat terbatas juga perhatian dan kasih saying yang tulus seperti
yang didapatkan dari ayah dan ibu.
Orangtua
yang baik pasti bukan hanya akan memperhatikan aspek lahiriah dan
badaniah saja, namun tidak kurang pentingnya juga memperhatikan
permasalahan perkembangan rohaniah dan keadaan belajarnya. Dalam aspek
lahiriah, orangtua dapat memberikan makanan dan pakaian yang cukup,
namun anak sangat memerlukan perhatian dan bimbingan dalam kegiatan
belajar dan sekolahnya.
Orangtua harus memperhatikan suasana rumah tangga yang tenang dan ruang belajar anak yang memungkinkan mereka dapat nyaman belajar. Suasana rumah tangga
yang hiruk-pikuk dengan suara radio dan televisi yang tidak terkendali
akan sangat mengganggu konsentrasi belajar anak. Peralatan tulis perlu
disiapkan dan ruang belajar yang bersih, terang, dan nyaman.
Disamping
itu, orangtua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar
dan mendalami ilmu pengetahuan yang disukainya. Jadi bukan anak yang
menyesuaikan diri dengan kehendak dan paksaan orangtua. Kemudian barulah
kita menyediakan beberapa fasilitas yang mendukung proses
belajar-mengajar.
Untuk suksesnya studi anak di sekolah, orangtua perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pertama,
pertengkaran ayah ibu selalu mengganggu perasaan dan pemikiran anak.
Perasaan anak menjadi kacau dan kebingungan anak memihak siapa.
Pertengkaran tidak selamanya baik bagi proses pembentukan kepribadian
anak yang utuh.
Kedua,
orangtua yang baik hendaknya jauh sebelum mempunyai anak dan keturunan
telah berniat untuk menjadikan rumah tangganya yang berbahagia dan
terbebas dari penyelewengan. Anak-anak yang semula sangat membanggakan
dan kagum akan figure ayah dan ibunya akan runtuh jika mengetahui
perilaku orangtuanya yang tidak baik.
Ketiga,
anak-anak kita walaupun sama jenis dan tinggi badannya tidaklah sama
dalam aspek-aspek lain yang dimilkinya. Misalnya dalam hal kecerdasan. Jelas taraf kemampuannya dalam berpikir dan menyelesaikan permasalahan dan proses belajarpun akan berbeda.
Keempat, jangan memaksakan
kehendak orangtua terhadap anak, karena anak masih dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Janganlah diminta dan diharapkan sama,
sebab memang berbeda dalam kenyataannya.
Jika anak kurang minatnya dalam bidang matematika dan tertarik kepada
masalah-masalah sosial, orangtua sebaiknya mengarahkannya sesuai dengan
minat dan bakat agar dapat berkembang secara maksimal. Janganlah
orangtua memaksakan keinginan dan kehendaknya agar anak menyamai minat
dan bakatnya, padahal jelas bahwa anak adalah anak kita dan bukan diri
kita sendiri.
Kelima,
orangtua seharusnya selalu memperhatikan perhatian dan penggunaan waktu
dari anak-anaknya. Jangan dibiarkan anak-anak meneruskan kebiasaan dan
berperilaku yang kurang terpuji. Untuk itu, orang tua perlu menjalin
komunikasi yang baik dengan anak, sehingga interaksi akan berjalan baik.
Keenam,
orangtua hendaknya senantiasa memantau pergaulan anak-anaknya, namun
bukan berarti mengekang mereka. Karena tidak semua pergaulan baik untuk
anak, hal ini sangat penting untuk mendukung kemajuan belajar anak.
Anak-anak perlu dijauhkan dari pergaulan dengan anak-anak yang mempunyai
perilaku yang tidak sehat.
Ketujuh, orangtua hendaknya memasukkan anaknya ke sekolah yang baik, yaitu baik dari segi sarana maupun dari kualitas para
pendidiknya. Karena dengan kualitas sekolah yang baik, maka pendidikan
anak akan berjalan dengan baik, sehingga perkembangan kecerdasan anak
dapat tumbuh secara maksimal.
Kedelapan, orangtua hendaknya menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang
kurang baik, misalnya terlalu banyak mengkritik, hanya senang
memerintah tanpa memperhatikan kepentingan anak, menganggap anak kecil
terus, jika berdiskusi ingin menang sendiri, tidak membiarkan anak
mengembangkan pengertiannya, dan menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang
kurang baik.
Demikianlah
beberapa hal yang patut diketahui para orangtua dalam mendidik anak.
Disamping kemampuan intelektual, kondisi-kondisi di dalam keluarga
sangat penting untuk mendukung keberhasilan belajar anak.
0 komentar:
Posting Komentar